Senin, 07 Mei 2012

Tampilan Plafon untuk Hunian

RUANG makan mengaplikasikan plafon kayu yang dikombinasikan dengan beton. Desainnya yang artistik, membuat plafon terlihat estetis.

Memang, selain memiliki fungsi membatasi atap dengan ruang di bawahnya, plafon juga kerap dimanfaatkan sebagai dekorasi ruangan. Ruang-ruang di dalam rumah tidak hanya bisa dipisahkan oleh partisi yang terletak di lantai. Ruang-ruang juga dibatasi plafon yang memiliki beragam dekorasi kreatif.


Plafon rumah memiliki beragam fungsi,salah satunya sebagai penyaring panas yang datang dari sinar matahari yang dapat menembus atap. Apalagi jika atap Anda berbahan dasar seng, penggunaan plafon jadi sangat berguna untuk mengurangi hawa panas tersebut.

Tidak hanya itu, plafon juga berguna menghindari air yang jatuh dari atap ketika hujan turun dan atap rumah Anda bocor. Bagaimanapun Anda tetap harus memilih bahan plafon rumah yang baik dan berkualitas, juga kuat dan tahan terhadap rembesan air. Meski letaknya berada di bagian bahwa atap dan di atas ruangan Anda serta jarang diperhatikan, memilih bahan plafon rumah tidak boleh sembarang.

“Plafon selain memiliki beberapa fungsi seperti penunjang keindahan atap, juga sebagai penyempurna warna dan pelengkap desain sekaligus partisi ruangan,” kata arsitek Priandono Nur Hadi.

Bila selama ini Anda hanya memakai gypsum atau tripleks sebagai bahan plafon, kini sudah saatnya Anda melirik bahan yang lain. Banyak pilihan material yang dapat digunakan, baik yang dipakai hanya sebagai elemen dekoratif maupun bagian dari struktur plafon.

Priandono menuturkan, bahan plafon tidak hanya menggunakan tripleks atau sebatas pada gypsum. Penggunaan material seperti kayu, plywood, asbes, fiber, dan laminated series dapat menjadi pilihan yang pas untuk diterapkan sebagai plafon rumah. Semua bahan tersebut sangat baik dan berkualitas.

Dalam memilih bahan untuk plafon rumah,sebaiknya Anda sesuaikan dengan desain ruangan agar terlihat serasi. Anda boleh memilih material plafon yang terbuat dari bahan yang ringan atau dikenal dengan nama laminated series. Atau bisa juga Anda memilih rangka plafon yang menggunakan bahan metal system yang sudah memenuhi syarat.

“Metal merupakan bahan yang kuat untuk plafon rumah. Lebih mudah pemasangannya dan efisien,” ujar Priandono.

Sebenarnya semua bahan yang digunakan untuk membuat plafon memiliki kelebihan masing-masing. Ambil contoh kayu. Bahan satu ini merupakan material dasar rangka atap dan plafon.

Kayu biasanya disembunyikan di belakang penutup plafon. Tapi sekarang bila diolah secara baik, kayu dapat menjadi aksen plafon yang cantik.

“Bila ingin menggunakan material kayu sebagai plafon, sebaiknya rangka kayu atap ditutup. Namun, tetap mengekspos kuda-kuda kayunya yang telah mengalami finishing. Kalau ingin menggunakan model ini, Anda butuh penutup plafon yang disesuaikan dengan kayu yang diekspos tersebut,” papar Priandono.

Seperti telah diuraikan, plafon kayu biasanya diletakkan di antara rangka kayu yang diekspos dengan genting. Lazimnya bahan yang digunakan adalah tripleks. Bahan penutup cukup dipaku ke rangka atap, kemudian di finishing dengan rapi.

Hanya, menurut Priandono, yang perlu diperhatikan dalam penggunaan plafon kayu adalah pilihan kayu yang sudah bebas rayap agar tidak mudah keropos. Selain itu, karena material ini mudah sekali mengembang dan menyusut jika terkena panas ataupun hujan, maka harus dipilih kayu berkualitas bagus serta telah dioven dengan baik seperti kamper, damar, dan merbau.

Selain kayu, bahan lain seperti kain juga bisa dijadikan alternatif material untuk plafon rumah Anda. “Penggunaan kain sebagai plafon biasanya bertujuan memperkuat suasana di salah satu ruang di dalam rumah. Misalkan ingin menghadirkan suasana hangat dan intim di ruang keluarga, maka bisa menggunakan kain sebagai pilihan plafon,” timpal arsitek Rizky Artando.

Jika ruangan Anda tinggi, Anda bisa menggunakan kain untuk membuat ruangan di rumah menjadi lebih nyaman. Ini bisa juga disebut penurunan plafon atau down ceiling. Satu lagi bahan yang umum dan banyak dipakai, yaitu gypsum.Setidaknya ada dua bentuk plafon yang bisa diolah dari gypsum, yakni bentuk plafon bertingkat dan plafon lengkung.

“Plafon berbentuk tingkat atau drop ceiling memiliki dua bagian struktur, yaitu bertingkat biasa atau bertingkat celah. Perbedaannya, plafon bertingkat celah memiliki lubang di antara elevasi plafon atas dengan plafon bawah yang sering dijadikan tempat lampu,” terang Rizky.

Kedua jenis model plafon gypsum ini sangat pas untuk menutupi elemen bangunan yang memiliki ketinggian lebih rendah seperti yang digunakan untuk menutupi balok struktur bangunan. Adapun plafon lengkung bisa dibentuk bervariasi, bentuk cembung maupun cekung.

“Tidak semua rangka harus dilengkungkan. Minimal ketebalan papan gypsum yang dapat dilengkungkan adalah 6,5 milimeter dengan radius kelengkungan antara 450-900 milimeter dan jarak antara sudut yang dibutuhkan sekitar 150 milimeter,” urai Rizky