Sabtu, 30 Juni 2012

Cantik dan Kokoh dengan Batu Bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Namun, walaupun sudah banyak muncul material-material baru seperti  gypsum, kalsiboard atau bambu, batu bata tetap mempunyai penggemar tersendiri, terutama jika diaplikasikan di bangunan dalam bentuk ekspos.

Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan dari kerikil dan batu-batu lainnya. Ada kalanya, kita melihat batu bata yang warna dan tingkat kekerasannya berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan bahan baku tanah yang digunakan serta perbedaan teknik pembakaran yang diterapkan.

Secara umum, ada 2 jenis batu bata :

    Batu bata konvensional, yang dibuat secara tradisional dan menggunakan alat-alat yang sederhana. Salah satu ciri dari batu bata konvensional adalah bentuk yang tidak selalu sama, tidak rapi dan bertekstur kasar. Karena kenampakannya yang tidak rapi inilah, maka tertangkap kesan eksotik.
    Batu bata press, yang dibuat menggunakan mesin-mesin sehingga didapatkan batu bata bertekstur halus, memiliki ukuran yang sama dan lebih rapi.

Sebagian orang menyukai penggunaan batu bata press karena tingkat kerapian yang tinggi dan teksturnya yang halus, namun bagi sebagian orang, batu bata press lebih menarik karena teksturnya yang cenderung kasar dan berkesan natural.

Memilih batu bata sebagai bahan pembuat tembok memang cukup beralasan. Hal ini dikarenakan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh batu bata :

    Murah, dikarenakan bahan utama yang mudah ditemukan di Indonesia, maka harga batu bata cukup murah.
    Mudah didapat, dalam artian pembuatannya tidak memerlukan peralatan yang canggih seperti di pabrik dan modal yang diperlukan pun cukup kecil, sehingga banyak masyarakat di pedesaan yang dapat membuatnya. Persediaan menjadi lebih mudah diperoleh.
    Warna yang unik, yaitu orange, menjadi ciri khas dan menjadi daya tarik tersendiri. Batu bata sering dibiarkan terekspos oleh sang pemilik rumah untuk memberi kesan tropis dan alami pada rumah. Bahkan pada arsitektur Bali, hampir seluruhnya menggunakan bata ekspos.
    Kuat, kekuatannya terhadap cuaca, baik panas maupun dingin serta udara lembab tak diragukan lagi.
    Penolak panas yang baik, sehingga sangat cocok untuk dijadikan tembok rumah. Batu bata mampu membuat di dalam rumah terasa dingin walau di luar rumah cuaca sangat panas. Karena itu, batu bata menjadi bahan bangunan utama untuk rumah di daerah tropis seperti di Indonesia.