RUANG makan mengaplikasikan plafon kayu yang dikombinasikan
dengan beton. Desainnya yang artistik, membuat plafon terlihat estetis.
Memang, selain memiliki fungsi membatasi atap dengan ruang
di bawahnya, plafon juga kerap dimanfaatkan sebagai dekorasi ruangan.
Ruang-ruang di dalam rumah tidak hanya bisa dipisahkan oleh partisi yang
terletak di lantai. Ruang-ruang juga dibatasi plafon yang memiliki beragam
dekorasi kreatif.
Plafon rumah memiliki beragam fungsi,salah satunya sebagai
penyaring panas yang datang dari sinar matahari yang dapat menembus atap.
Apalagi jika atap Anda berbahan dasar seng, penggunaan plafon jadi sangat
berguna untuk mengurangi hawa panas tersebut.
Tidak hanya itu, plafon juga berguna menghindari air yang
jatuh dari atap ketika hujan turun dan atap rumah Anda bocor. Bagaimanapun Anda
tetap harus memilih bahan plafon rumah yang baik dan berkualitas, juga kuat dan
tahan terhadap rembesan air. Meski letaknya berada di bagian bahwa atap dan di
atas ruangan Anda serta jarang diperhatikan, memilih bahan plafon rumah tidak
boleh sembarang.
“Plafon selain memiliki beberapa fungsi seperti penunjang keindahan
atap, juga sebagai penyempurna warna dan pelengkap desain sekaligus partisi
ruangan,” kata arsitek Priandono Nur Hadi.
Bila selama ini Anda hanya memakai gypsum atau tripleks
sebagai bahan plafon, kini sudah saatnya Anda melirik bahan yang lain. Banyak
pilihan material yang dapat digunakan, baik yang dipakai hanya sebagai elemen
dekoratif maupun bagian dari struktur plafon.
Priandono menuturkan, bahan plafon tidak hanya menggunakan
tripleks atau sebatas pada gypsum. Penggunaan material seperti kayu, plywood,
asbes, fiber, dan laminated series dapat menjadi pilihan yang pas untuk
diterapkan sebagai plafon rumah. Semua bahan tersebut sangat baik dan
berkualitas.
Dalam memilih bahan untuk plafon rumah,sebaiknya Anda
sesuaikan dengan desain ruangan agar terlihat serasi. Anda boleh memilih
material plafon yang terbuat dari bahan yang ringan atau dikenal dengan nama
laminated series. Atau bisa juga Anda memilih rangka plafon yang menggunakan
bahan metal system yang sudah memenuhi syarat.
“Metal merupakan bahan yang kuat untuk plafon rumah. Lebih
mudah pemasangannya dan efisien,” ujar Priandono.
Sebenarnya semua bahan yang digunakan untuk membuat plafon
memiliki kelebihan masing-masing. Ambil contoh kayu. Bahan satu ini merupakan
material dasar rangka atap dan plafon.
Kayu biasanya disembunyikan di belakang penutup plafon. Tapi
sekarang bila diolah secara baik, kayu dapat menjadi aksen plafon yang cantik.
“Bila ingin menggunakan material kayu sebagai plafon,
sebaiknya rangka kayu atap ditutup. Namun, tetap mengekspos kuda-kuda kayunya
yang telah mengalami finishing. Kalau ingin menggunakan model ini, Anda butuh
penutup plafon yang disesuaikan dengan kayu yang diekspos tersebut,” papar
Priandono.
Seperti telah diuraikan, plafon kayu biasanya diletakkan di
antara rangka kayu yang diekspos dengan genting. Lazimnya bahan yang digunakan
adalah tripleks. Bahan penutup cukup dipaku ke rangka atap, kemudian di
finishing dengan rapi.
Hanya, menurut Priandono, yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan plafon kayu adalah pilihan kayu yang sudah bebas rayap agar tidak
mudah keropos. Selain itu, karena material ini mudah sekali mengembang dan
menyusut jika terkena panas ataupun hujan, maka harus dipilih kayu berkualitas
bagus serta telah dioven dengan baik seperti kamper, damar, dan merbau.
Selain kayu, bahan lain seperti kain juga bisa dijadikan
alternatif material untuk plafon rumah Anda. “Penggunaan kain sebagai plafon
biasanya bertujuan memperkuat suasana di salah satu ruang di dalam rumah.
Misalkan ingin menghadirkan suasana hangat dan intim di ruang keluarga, maka
bisa menggunakan kain sebagai pilihan plafon,” timpal arsitek Rizky Artando.
Jika ruangan Anda tinggi, Anda bisa menggunakan kain untuk
membuat ruangan di rumah menjadi lebih nyaman. Ini bisa juga disebut penurunan
plafon atau down ceiling. Satu lagi bahan yang umum dan banyak dipakai, yaitu
gypsum.Setidaknya ada dua bentuk plafon yang bisa diolah dari gypsum, yakni
bentuk plafon bertingkat dan plafon lengkung.
“Plafon berbentuk tingkat atau drop ceiling memiliki dua
bagian struktur, yaitu bertingkat biasa atau bertingkat celah. Perbedaannya,
plafon bertingkat celah memiliki lubang di antara elevasi plafon atas dengan
plafon bawah yang sering dijadikan tempat lampu,” terang Rizky.
Kedua jenis model plafon gypsum ini sangat pas untuk
menutupi elemen bangunan yang memiliki ketinggian lebih rendah seperti yang
digunakan untuk menutupi balok struktur bangunan. Adapun plafon lengkung bisa
dibentuk bervariasi, bentuk cembung maupun cekung.
“Tidak semua rangka harus dilengkungkan. Minimal ketebalan
papan gypsum yang dapat dilengkungkan adalah 6,5 milimeter dengan radius
kelengkungan antara 450-900 milimeter dan jarak antara sudut yang dibutuhkan
sekitar 150 milimeter,” urai Rizky